Linda Haryati : Menulis Adalah Tanda Cinta

Bagikan Artikel
Linda Haryati bin Awang Nasir merupakan salah satu penulis dan pegiat literasi asal Lampihong Kabupaten Balangan yang kini bermukim di Samarinda, Kaltim.

Linda Haryati bin Awang Nasir, begitulah perempuan kelahiran Lampihong, Kabupaten Balangan ini mempunyai nama lengkap.

Perempuan asli Banjar yang lahir pada 18 Maret 1980 silam ini, menjadi satu dari sedikit orang Balangan yang menggeluti dunia literasi, khususnya pada bidang tulis atau menjadi seorang penulis.

Meski tak menetap di tanah kelahiran lagi, alumni Universitas Negeri Malang (UM) tahun 2002 pada jurusan Teknologi Pendidikan tersebut, tak pernah lupa akan tanah tumpah darah tempat dirinya dilahirkan.

Melalui goresan pena dan rangkaian kalimat-kalimat yang menjadi tulisan yang terangkum dalam sebuah buku,  dia mengabdikan diri untuk seseorang yang dicintainya termasuk mengenang dan memperkenalkan tanah leluhurnya yakni, Lampihong.

Teranyar, staf pengajar di SMP Negeri 9 Samarinda ini merilis dua buah buku tokoh lokal Balangan dan HSU yakni, buku biografi Lettu H Awang Nasir dan KH Abdul Muthalib Muhyuddin.

Kedua tokoh yang dituliskannya menjadi sebuah biografi tersebut, bukan orang asing bagi lulusan Magister Manajemen Pendidikan  di Universitas Mulawarman (Unmul) tahun 2019 ini, sebab alm Lettu H Awang Nasir adalah ayah kandungnya sendiri, sedangkan alm KH Abdul Muthalib Muhyuddin adalah ayah dari kaka mertuanya.

Menurut Linda Haryati menulis buku biografi dua orang yang sangat dicintai dan dihormatinya tersebut, mempunyai cerita dan kebangaan tesendiri baginya.

“Menulis tentang alm ayah Lettu H Awang Nasir adalah jalan saya secara tidak langsung lebih mengenal detail bagaimana sosok ayah, maklum ayah meninggal sebelum saya lahir, sehingga saya tidak pernah melihat secara langsung bagaimana rupa sosok ayah,’’ ucap Linda saat ditemui di rumah kerabatnya di Lampihong beberapa waktu lalu.

Lebih dari itu, menurut anggota Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) ini, menulis biografi sang ayah adalah bentuk abdi dan kecintaannya terhadap sosok sang ayah serta juga mengenang bagaimana kehidupan dan perjuangan sang ayah di masa silam.

“Ayah inikan seorang tentara dan pejuang kemerdekaan saat revolusi fisik, dengan menulis biografi beliau saya bisa mengetahui bagaimana sepak terjang perjuangan para pejuang di daerah kita Balangan dan HSU,’’ bebernya.

Tak jauh berbeda, uraian serupa juga dikemukakan anggota Grup Penulis Kaffah Learning Center (KFC) ini terkait buku biografi KH Abdul Muthalib Muhyuddin yang ditulisnya.

Menurutnya, alm kaka mertuanya ini merupakan sosok tokoh besar di HSU, bukan hanya sebatas veteran pejuang kemerdekaan, namun sosok KH Abdul Muthalib Muhyuddin yang merupakan teman seangkatan Dr. (H.C.) KH Idham Chalid pahlawan nasional saat menimba ilmu di di Madrasah Mualimin Tinggi Pondok Modern Gontor Ponorogo tahun 1942 ini adalah seorang cendekiawan muslim di Kalimantan Selatan. Pemikiran cemerlang beliau telah banyak membawa perubahan bagi perkembangan pendidikan Islam di Banua salah satunya adalah melalui karya tulis yang beliau hasilkan diantaranya Sendi Islam (memuat pembahasan Rukun Islam secara mendasar), Sendi Iman (menguraikan pokok-pokok akidah), Pengetahuan Agama Islam (berisikan pembahasan Keimanan, Fiqih, Sejarah dan Akhlak) dan At Tasawuful Islamy (berupa diktat berbahasa Arab).

Terlepas dari itu, menurutnya, melalui kegiatan menulis inilah dirinya bisa berbagi ide, gagasan dan pikiran yang mudah-mudahan bisa bermanfaat dan menginspirasi bagi orang yang membacanya.

Sosok Linda Haryati sendiri sudah lekat dengan rutinitas sejak semasa menempuh pendidikan, dimana semasa kuliah di Universitas Negeri Malang (UM) dirinya aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan baik intra maupun ekstra kampus, khususnya organisasi Fotografi, sehingga mengantarkan menjadi Mahasiswa Berprestasi Utama III di Fakultas Ilmu Pendidikan. Begitu juga di jenjang S2, menjadi Lulusan Terbaik III dengan predikat Cumlaude di Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan.

Disisi lain, bidang kegiatan literasi dirinya pernah mengikuti kegiatan Workshop menulis buku dan bergabung di Komunitas Geram 2 (Gerakan Guru Menulis), Grup Penulis Kaffah Learning Center (KFC), GMLD (Guru Motivator Literasi Digital), Group Guru Penulis Indonesia dan telah melahirkan beberapa karya antara lain yaitu Buku Biografi “Lettu H. Awang Nasir Sang Pejuang Balangan”, Buku Biografi ”KH. Abdul Muthalib Muhyiddin Sang Pena Perubahan”, Buku Antologi “Sekolah Ramah Anak”, Buku Antologi “Kisah Sejuta Rasa: Awal Cerita Menggapai Mimpi”, Buku Antologi “Seuntai Kasih Untuk Bunda”, Buku Antologi “Gebrakan Motivator Literasi Digital”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *