
JAKARTA, RB-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan update korban bencana gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Data sementara yang berhasil dihimpun, terdapat ratusan jiwa meninggal dunia, hingga Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB.
Hal itu diungkapkan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Selasa (22/11/2022).
“Korban meninggal dunia 268 jiwa, yang sudah teridentifikasi sebanyak 122 jenazah, masih ada korban hilang sejumlah 151 orang, kita akan berusaha semaksimal mungkin agar seluruh korban ditemukan,” kata Suharyanto.
Kemudian data masyarakat yang mengungsi sebanyak 58.362 orang, luka-luka 1.083 orang, kerusakan infrastruktur seperti rumah rusak total berjumlah 22.198 unit.
“Pengungsi pada hari ini sudah mendapatkan fasilitas lebih baik, tenda besar telah didirikan baik dari BNPB, pemerintah, TNI/Polri dan bantuan lembaga lainnya,” ujar dia.
“Dapur umum telah beroperasi, kalau masih ada yang kurang dan belum terlayani, lambat laun akan kami perbaiki,” tambah Suharyanto.
Terkait banyaknya perbedaan data yang berkembang, Suharyanto menjelaskan, pendataan masih terus dilakukan dan Posko telah didirikan.
Oleh karena itu, semua informasi tentang penanganan gempa Cianjur secara resmi dikeluarkan dari posko.
“Setiap sore akan ada update penanganan bencana dari Posko Tanggap Darurat yang ada di Kantor Bupati Cianjur,” terang Suharyanto.
Merespon banyaknya kepedulian masyarakat untuk memberikan dukungan penanganan pascabencana, diharapkan semua berada dibawah pengelolaan posko.
“Bantuan kepada masyarakat terdampak baik yang datang dari pemerintah pusat, kementerian atau lembaga dan unsur swasta, semua akan dipusatkan di posko dan pendistribusiannya akan melalui posko,” jelas Suharyanto.
Meskipun dua rumah sakit di Kabupaten Cianjur ikut terdampak gempa, penanganan kesehatan tetap dapat dilakukan. Tenda-tenda lapangan telah digelar di sekitar rumah sakit untuk dijadikan rumah sakit darurat.
“RSUD Cianjur dan Rumah Sakit Sayang sudah beroperasi dan ditambah tenda lapangan termasuk tambahan tenaga kesehatan,” jelas dia.
“Sebagian dirujuk ke rumah sakit di luar Kabupaten Cianjur, 100 pasien telah dikirim ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung,” tutup Suharyanto.
Diketahui, Presiden Joko Widodo telah meninjau lokasi terdampak gempa di Cianjur.
Presiden menyampaikan masyarakat yang rumahnya mengalami rusak berat akan mendapatkan bantuan Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan sebesar Rp10 juta.(rilis)