PARINGIN, RB – Persoalan angka pengangguran, angkatan tenaga kerja, penyerapan dan penempatan tenaga kerja, menjadi salah satu poin perhatian penting oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Transmigrasi dan Tenaga Kerja (DPMPTSP Transnaker) Kabupaten Balangan.
Guna meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal khususnya, DPMPTSP Transnaker Balangan menggandeng perusahaan swasta yang beroperasional di Bumi Sanggam.
Mengawali kerjasama yang akan dilakukan ke depan, DPMPTSP Transnaker menggelar rapat koordinasi (rakor) optimalisasi penempatan tenaga kerja lokal pada dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (DUDIKA), di aula Balai Latihan Kerja (BLK) Balangan beberapa waktu lalu.
Rakor ini sendiri dihadiri oleh perwakilan 23 perusahaan swasta, kerukunan mahasiswa Balangan, KNPI Balangan, serta juga perwakilan asesor dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Kepala Bidang (Kabid) tenaga kerja pada DPMPTSP Transnaker Balangan, Slametno menyampaikan, hal yang mendasari pelaksanaan rakor ini diantaranya masih rendahnya penyerapan tenaga kerja lokal, serta masukan dari DUDIKA dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal.
Saat rakor sendiri, kata Slametno, diketahui jika beberapa penyebab masih rendahnya serapan tenaga kerja lokal disebabkan perusahaan mensyaratkan pengalaman kerja, lemahnya pengetahuan teknologi informasi dasar tenaga kerja lokal, kurangnya pengetahuan tentang psikotes atau gagal tes.
Lalu lanjut dia, adanya pengaruh sikap mental atau etos kerja calon tenaga kerja, jenis pelatihan di BLK yang belum mengikuti perkembangan perusahaan, peralatan yang belum menyesuaikan peralatan industri, misal ada 20 orang lulusan las BLK saat kerja di perusahaan tidak bisa menggunakan alat yang ada di sana.
“Selain itu juga minimnya perusahaan yang ada di Kabupaten Balangan dibanding dengan kabupaten atau kota lainnya, terutama di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel),” ucapnya.
kedepan menurut Slametno, persoalan yang terungkap dalam rakor tersebutlah yang akan dijadikan bahan dalam pembuatan program kerja pihaknya, termasuk nantinya adanya penguatan pengetahuan teknologi informasi dasar dilakukan dengan membuat Kartu Program Balangan Kerja, juga optimalisasi peranan Latihan Kerja Swasta(LKS) untuk mendapatkan pelatihan gratis, serta pembekalan calon tenaga kerja dengan pelatihan psikotes dan pengembangan diri.
“Tentunya juga diperlukan jalinan kerjasama yang banyak dan baik dengan perusahaan untuk penempatan kerja, termasuk perusahaan yang berada di luar daerah untuk penempatan kerja tenaga lokal Balangan,’’ pungkasnya. (rilis)