Gempa di Cianjur, Pemerintah Fokus Pencarian Korban dan Perbaikan Infrastruktur Vital

Bagikan Artikel
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengunjungi posko kesehatan korban gempa

JAKARTA, RB- Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan pemerintah saat ini fokus mengutamakan evakuasi korban, baik korban luka maupun yang meninggal serta perbaikan infrastruktur vital yang terputus akibat reruntuhan.

“Untuk infrastruktur vital sudah beberapa kita selesaikan terutama jalur nasional, kemudian jalur kabupaten dan jembatan yang terputus juga sudah ditangani oleh Kementerian PUPR,” kata Menko Muhadjir Rabu (23/11/2022).

Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), saat ini terus dilakukan pencarian di empat titik yang diperkirakan masih ada korban yang tertimbun.

Antara lain di Kampung Cugenang, Rawa Cina Desa Nagrak, Salakawung Desa Sarampat, dan Warung Sate Sinta. Lokasi ini termasuk wilayah terdampak terberat, banyak bangunan runtuh. Menko Muhadjir mengatakan sejauh ini tidak ada kendala pada evakuasi.

“Hanya memang titik evakuasi cukup luas dan dalam sehingga membutuhkan waktu dalam proses pencariannya. Jika menggunakan alat berat dikhawatirkan akan mengenai korban,” kata Menko Muhadjir.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indonesia, per 23 November 2022 pada Rabu siang, sebanyak 284 jiwa meninggal dunia dalam bencana gempa Cianjur, sementara 151 jiwa masih dalam pencarian.

Menko Muhadjir menyatakan, pemerintah terus melakukan pendataan rumah yang terdampak rusak ringan, sedang hingga berat. Ia pun memerintahkan pihak terkait melakukan pendataan secepat mungkin agar dapat segera dilakukan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

“Saya sudah menginstruksikan jajaran BASARNAS, Pemda, BNPB dan lainnya untuk segera mendata jumlah rumah yang rusak dan segera diklasifikasi rusaknya, agar ketika masa tahap tanggap bencana yang kira-kira akan berlangsung sekitar tiga minggu,”sebutnya Menko Muhadjir.

Lanjutnya, ini diupayakan langsung menuju tahap rehabilitaso dan rekondisi. Dengan demikian, Menko Muhadjir pun berharap penderitaan para korban tidak terlalu lama. Adapun jumlah rumah rusak akibat gempa Cianjur saat ini sekitar 28.078 rumah.

Menko Muhadjir mengatakan angka ini masih tentatif berdasarkan data sementara BPBD. Karena akan diverifikasi lagi oleh Kementerian PUPR.

“Kalau sudah fix, akan ditangani dalam bentuk bantuan uang. Yakni Rp10 juta untuk rusak ringan, Rp25 juta untuk rusak sedang, dan Rp50 juta untuk rusak berat. Semua prosesnya akan diawasi agar sesuai prosedur,”pungkasnya. (Rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *