
PARINGIN, RB- Sebagai daerah majemuk, Kabupaten Balangan mempunyai keberagaman agama, budaya berupa adat istiadat, kebiasaan serta kearifan lokal lainnya.
Kebaragaman ini ternyata menjadi modal besar bagi warga Balangan dalam menjalankan toleransi dalam beragama dan menjaga kerukunan antar umat beragama.
Tokoh adat masyarakat Dayak Maanyan atau Kapul Balangan, Eter Nabiring mengatakan, banyak nilai-nilai positif dalam kearifan local yang menjadi sarana memperat kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Balangan.
Sekretaris Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Balangan ini mencontohkan, salah satunya adalah pelaksanaan aruh adat yang digelar masyarakat adat Dayak.
“Dimana dalam pelaksanaan aruh adat itu, juga melibatkan saudara-suadara kita muslim. Khususnya saat gotong royong dalam persiapan dan pelaksaan aruh adat tersebut,’’ bebernya. Senin (12/12/2022).
Budaya gotong royong inilah, menurut Eter, sebagai bukti toleransi antar umat beragama dan kerukunan antar umat beragama, karena kegiatan gotong royong ini dilaksanakan tanpa mempedulikan aliran kepercayaan dan suku.
“Bahkan untuk konsumsi saat acara aruh adat ini, kami menyediakan konsumsi khusus bagi saudara kita yang muslim makanan yang sesuai ketentuan agamanya. Dimana penyajiannya mulai dari mengolah dan memasaknya, kami serahkan langsung kepada suadara-saudara kita yang muslim,’’ ungkapnya.
Senada itu, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Balangan Ustadz Syaiful Bahri mengungkapkan hal serupa.
Menurut dia, selama ini kerukunan umat beraga, toleransi antar pemeluk agama di Kabupaten Balangan terjaga dengan sangat baik, tanpa ada gesekan-gesekan yang terjadi.
“Jika bicara miniatur Indonesia, maka Kabupaten Balangan wajar menjadi miniaturnya Indonesia. Karena hamper seluruh agama ada di Balangan, ditambah lagi beragamnya suku, adat dan budaya yang ada,’’ bebernya.
Jika ingin belajar begaimana menjaga kerukunan umat beragama dan toleransi, menurut Ustadz Syaiful Bahri, bisa belajar ke Kabupaten Balangan.
“Kami disini meneruskan budaya saling menghargai dan menghormati antar umat beragama yang sudah terjalin sejak lama, bahkan budaya gotong royong tanpa mempedulikan aliran kepercayaan dan suku, juga sudah menjadi hal yang biasa di tempat kami,” ujarnya.
Dimana menurut dia, menjaga keharmonisan kerukunan umat beragama, menjadikan perbedaan adalah merupakan suatu keindahan.
“Kami sebagai masyarakat yang beragam atau plural selalu menguatkan moderasi beragama. Tujuannya yakni untuk memelihara ketertiban, mewujudkan kedamaian hidup, dan melindungi hak pemeluk agama. Inilah bentuk menjaga keberagaman, toleransi dan saling menghormati umat beragama,’’ pungkasnya.(Tim RB).
Güzel bir yazı, arkadaşlarımla paylaştım.
좋은 게시물, 나는 그것을 내 친구들과 공유했습니다.
This article provides clear idea for the new users of blogging,
that genuinely how to do blogging and site-building.
Hava kompresörleriyle işlerinizi kolaylaştırın. Dayanıklı ve yüksek performanslı seçeneklerimizle tanışın