PARINGIN, RB – PARINGIN – Puluhan peserta antusias mengikuti workshop atau pelatihan pembuatan bertajuk produksi film berbasis potensi lokal untuk merangsang pertumbuhan ekonomi kreatif yang diinisiasi oleh Dewan Kesenian Balangan (DKB). Agenda tersebut dihelat di wisata Al Fattah Stable, Paringin, Kamis (8/8/2024).
Workshop pembuatan film berbasis potensi lokal tersebut sengaja menyasar ke Gen Z, agar tertarik untuk membuat sebuah film sebagai wadah untuk mengekpresikan hal-hal positif.
“Saat ini Gen Z lebih tertarik pada game online, padahal handphone yang dimiliki bisa jadi modal untuk membuat sebuah film pendek,” ucap Ketua DKB, Fahmi Wahid disela kegiatan.
Dua narasumber kompeten didatangkan, yaitu dari pegiat film Kalsel Ade Hidayat dan pegiat film lokal Balangan, Wahyudi.
Pegiat film lokal Balangan sekaligus Founder komunitas Balajar Maulah Film, Wahyudi, memaparkan pengalamannya dalam membuat film pendek secara otodidak.
“Jangan takut untuk memulai langkah dalam membuat film. Apalagi saat ini banyak peralatan yang mendukung.
Mulai dari memanfaatkan fasilitas sehari-hari seperti ponsel yang kameranya sudah canggih,” ucapnya.
Ceo Alemo Film, Founder Forum Seneas Banua, dan Direktur Aruh Film Kalimantan, Ade Hidayat memaparkan, untuk membuat film perlu memahami beberapa hal agar hasil yang ditampilkan menjadi layak untuk dipertontonkan.
Memilih naskah alur cerita agar menarik, kamera serta penempatannya juga perlu dipahami, aktor juga bisa menampilkan bahasa tubuh mewakili public speaking yang ingin disampaikan.
“Bagaimana sebuah film itu sukses, berawal dari alur cerita yang tertulis di naskah. Beberapa film saat ini mengangkat dari isu yang lagi viral dan dibuat film,” kata Ade.
Antusiasme peserta mengikuti pemaparan dari narasumber tergambar dari banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait teknis dalam pembuatan film.
kegiatan ini juga diisi dengan praktek langsung, dimana para peserta diminta membuat satu adegan layaknya dalam sebuah film, dalam prosesnya selain menggunakan hendphone para peserta juga dibagi menjadi tim produksi film sesuai tuganya masing-masing, mulai produser, sutradara, penata artistik, hingga kameraman. (adv)