Angka Investasi di Balangan Terus Meningkat

Bagikan Artikel

PARINGIN, RB – Angka investasi di Kabupaten Balangan dari waktu ke waktu terus mengalami kenaikan.

Data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) setempat menunjukkan, realisasi investasi memasuki akhir tahun 2024 lalu mencapai 719 miliar.

Angka ini naik drastis jika dibandingkan data tiga tahun terakhir, dimana pada 2021 angka investasi di Balangan hanya sebesar 115 miliar, lalu 2022 naik jadi 403 miliar, kemudian naik lagi di 2023 sebesar 471 miliar.

Mariatul Hidayah Analis kebijakan Muda pada DPMPTSP Kabupaten Balangan menyampaikan, Kenaikan ini didorong oleh perbaikan iklim investasi, penyederhanaan perizinan, serta komitmen pemerintah daerah menyediakan infrastruktur pendukung.

Kenaikan nilai investasi ini, kata Mariatul, menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi, namun keberlanjutan dan keseimbangan semua sektor tetap menjadi pekerjaan rumah bagi pihaknya.

Disis lain, kata dia, kenaikan investasi yang terjadi masih bertumpu pada sektor pertambangan.

“Kita sudah dan tengah melakukan upaya agar nilai invetasi di Balangan terus meningkat dengan diversifikasi ke sektor lain, seperti pertanian dan pariwisata, sehingga tidak hanya bergantung pada sektor tambang,” ujar Mariatul, Selasa (7/5/2025)

Untuk itu, lanjut Mariatul, pihaknya sedang fokus menarik investor ke sektor pertanian berbasis teknologi dan pariwisata berkelanjutan. Perizinan untuk sektor-sektor ini diprioritaskan dan disederhanakan melalui sistem online.

Salah satu penyerdahanaan perizinan ini, kata Mariatul, dilakukan melalui inovasi yang mendukung peningkatan realisasi investasi seperti Awas Nasa Jebol (Pengawasan Perizinan Berusaha Jemput Bola), Ladang Porang Paman Linbat (Layanan Pendampingan Laporan Kegiatan Penanaman Modal Online Tanpa Batas Waktu), Daku Pentas (Data Pelaku Usaha Penyumbang Investasi) dan Terasa Singkat (Pertemuan Pelaku Usaha, investasi meningkat)

Terakhir, dirinya mengatakan, sektor tambang tetap penting, tapi tidak boleh menjadi satu-satunya tumpuan.

“Makanya diversifikasi investasi menjadi pilihan utama dan kewajiban dalam menciptakan ekonomi berkelanjutan. Kita ingin kabupaten ini berpotensi menjadi contoh transisi dari ketergantungan tambang ke ekonomi multisektor yang lebih resilien,” pungkasnya. (SA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *